Sabtu, 15 Oktober 2011

Pendekatan dalam pengkajian Islam

Bagian I

Pendekatan dalam pengkajian Islam maksudnya pendekatan dalam memahami keislaman dalam berbagai disiplin Ilmu, baik dari segi politik, sosial, budaya, ekonomi dsb. Pendekatan yang dominan dalam islam adalah pendekatan dalam bidang Fikh dan pendekatan tekstual. Karena setiap perilaku seorang muslim selau saja berhububgan dengan fikh. Akan tetapi tidak menutup kemungkainan pendekatan yang dominan adalah pendekatan kontekstual. Misalnya : tatkala bicara tentang hukum babi tentu semua sepakat bahwa memakan babi itu adalah haram. Tapi coba kalau kita lihat jika kita ditanya apakah hukum Flu Babi ? maka kita tidak bisa menjawabnya. Nah dengan adanya flu babi itulah kemudian yang menjadi salah satu sebab kenapa Allah mengharamkan umat islam untuk memakan babi.

Ada sebuah kisah " Ayam " yang perlu kita perhatikan.
Ketika orang-orang terkenal ini ditanyai pendapat mereka "mengapa ayam menyeberang jalan???", mereka menjawab:

Aristoteles:
Karena itu adalah sifat alami mereka...

Sigmund Freud:
Rasa penasaran Anda tentang "mengapa ayam menyeberang jalan???" adalah bukti bahwa Anda mengalami disorientasi seksual yang berlebihan terhadap ayam tersebut...

Albert Einstein:
Apakah ayam itu yang bergerak menyeberangi jalan atau jalan itu yang bergerak di bawah ayam yang diam??? Itu semua tergantung pandangan Anda...

Johann Cruijff:
Itu logis...

Martin Luther King Jr.:
Aku memiliki impian tentang sebuah dunia di mana ayam-ayam dapat menyeberang jalan sesuka hati tanpa harus dipertanyakan kenapa...

George W. Bush:
Ini bukan masalah ayam-ayam itu menyeberang jalan atau apa! Ini masalah apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak! Tidak ada pihak netral di sini!

Roy Marten:
Namanya juga ayam... Pasti bisa khilaf... (sambil sesenggukan)

Ahmad Dhani:
Selama ayam-ayam itu mendukung suami berpoligami, ya kayaknya nggak masalah...

Maia Estianty:
Emang gue pikirin?!?!?!

Ariel 'Peterpan':
Untuk menghapus jejakmu...

Julia Perez:
Ngapain ayamnya nyebrang???
Ya pasti karena yang jantan ada di seberang!
Masa' si betina sendirian terus?!?!?!
'Kan nggak asik kalo pake alat bantu terus...

Desi Ratnasari:
No comment!!!

Adolf Hitler:
Jika ayam itu Yahudi, bunuh saja!!!

Mahmoud Ahmadinejad:
Ayam-ayam itu harus mendapatkan kebebasan menyeberang jalan tanpa harus ada tekanan dari Amerika Serikat dan Israel beserta sekutu-sekutunya!!!

Barack Obama:
Ayam-ayam itu memerlukan perubahan!
CHANGE! CHANGE! CHANGE!

Roy Suryo:
Berdasarkan analisa metadata yang Saya uji terhadap gambar ayam-ayam yang sedang menyeberang jalan, dapat Saya pastikan 100% bahwa gambar ini bhenar-bhenar ayam... bla.. bla.. bla.. (dengan bahasa yang ribet dan mata yang jelalatan)

Soeharto:
Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk! Atau ndak, dikebumiken saja!

Harmoko:
Berdasarkan petunjuk dari Bapak Presiden...

Megawati Soekarnoputri:
Itu pasti ayam wong cilik... Ayamnya jalan kaki, toh?!

Gus Dur:
Ngapain tanya Saya??? Ya tanya ayamnya, donk!
Gitu aja kok repot?!

Susilo Bambang Yudhoyono:
Tentu saja Pemerintah memfasilitasi ayam-ayam itu agar dapat menyeberang jalan dengan sebaik-baiknya.. bla.. bla.. bla.. (5 detik kemudian, penonton terlelap)

Wah itu mungkin hanya sebuah guyon saja jangan di ambil hati.
Tapi ternyata dri guyonan itu bisa kita ambil beberapa kesimpulan :
1. Suatu peristiwa ternyata akan membuat banyak penafsiran dari tiap orang dengan opini yang berbeda-beda.
2. Setiap sudut pandang / opini mempunyai karakter yang khas.

Nah begitulah pendekatan dalam pengkajian Islam ini, kita kan memandang Islam bukan hanya dalam satu aspek saja, tapi dalam berbagai aspek.
Dan disini tentu kita sebagai pemikir Islam kita harus mendaya gunakan akal kita agar sesuai dengan koridor Islam tentunya, sehingga tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpang dalam konsep hukum dan pelaksanaan ajaran Islam. Dan kalu hal ini kita abaikan maka yang akan terjadi adalah penyimpangan dalam berpikir yang hanya mengikuti hawa nafsu saja tanpa memikirkannya dari sudut hukum yang benar sesuai denga Al Qur'an dan Assunnah.
Makanya tatkala kita lihat dari pendekatan Islam maka kaum Sufi lebih cenderung mencari ayat-ayat yang berkaitan dengan akal agar mereka bisa bebas mengekspose pemikiran pemikiran mereka, misalnya : " Apalla ya'qiluun, apalaa tatafakkaruun, afalaa ta'lamunn " dll.

Agama islam kalau kita lihat dari berbagai perspektif maka cakupannya akan sangat luas sekali. Misalnya saja tatkala kita berbicara tentang Iedul Adha maka yang paling dominan kita bahas adalah masalah Hukum/fikh. Padahal pada moment ini banyak sekali aspek lain yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelaksanaan ibadah ritual ini. Dan salah satu aspek yang sering kita lupakan adalah Aspek Ekonomi.
Pada waktu hari raya qurban ini tidak bisa kita pungkiri bahwasanya kebutuhan umat islam akan sapi dan kambing sangat besar sekali, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Akan tetapi anehnya indonesia negara yang terkenal dengan suburnya hewan ternak karena kayanya akan rerumputan untuk pakan ternak, justru tidak berusaha menggalakkan peternakan secara besar-besaran agara dapat mengasilkan hewan ternak yang nantinya dapat diekspor ke seluruh dunia. Bahkan anehnya lagi negara Indonesia mengimpor sapi dari negara Australia untuk memenuhi kebutuhan sapi di negara sendiri. Aneh bukan ?
Contoh lain kalau kita melihat ibadah puasa dari perspektif ekonomi, pada bulan puasa biasanya harga sembako menjadi naik. Kenapa demikian ? Ini semua berkaitan dengan tradisi umat Islam " Buka Bersama " yang mungkin dilaksanakan umat islam dari mulai hari Ke-1 sampai hari terakhir puasa. Kita bisa bayangkan tatkala pada moment ini orang secara serempak mengadakan buka puasa baik dirumah, kantor, sekolah, maupun instansi-instansi pemerintah maupun swasta. Kita ambil contoh kecil saja berapa potong ayam yang dibutuhkan untuk membuat nasi kotak (karena biasanya kalau bulan puasa makannya enak-enak) ?
Pihak yang diuntungkan pada situasi ini adalah pedagang, yang kita sama ketahui perdagangan indonesia didominasi Oleh cina.
contoh lain lagi pada ibadah haji jika kita lihat dari perspektif ekonomi, pakaian ihrom saja yang pasti dipakai oleh seluruh jama'ah haji setiap tahunnya yang memproduksinya adalah Cina. Bahkan kita bisa lihat semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang maka akan kita lihat semakin tebal kain ihromnya, sekali lagi yang di untungkan adalah Cina. Trus knapa kita umat islam tidak berusaha mengambil peluang ini ?

Kemudian, coba kita lihat pendekatan pengkajian Islam dalam aspek lain, dalam aspek politik misalnya. Bahwa didalam Islam banyak sekali diangkat berbagai kisah tentang penguasa yang bisa kita lihat dalam sejarah anbiya'. Berbagai macam kemelut antara nabi da penguasa di Zamannya. Nabi Ibrohim dengan raja Namrud, nabi Isa dengan Fir'aun dll.Dari berbagai gejolak yang terjadi, kita tentu bisa memahami sejarah konfliknya para nabi dengan penguasa setempat adalah bagian dari masalah politik dimasa itu. Akan tetapi tidak sedikit umat Islam yang berpendapat bahwa politik bukanlah bagian dari agama Islam. Padahal jika kita lihat dari sejarah Rasul dan para sahabat, baru beberapa saat saja setelah Rasul meninggal, kemelut yang pertama kali terjadi adalah kemelut politik, yaitu menentukan siapakah pemimpin yang layak untuk menggantikan Rasul, sampai-sampai jenazah Rasul belum juga dikebumikan setelah 3 hari. Dan ini menandakan bahwa politik dalam Islam juga sangat penting untuk menentukan pemimpin yang nantinya diharapkan membawa masa depan Islam menjadi lebih baik.
Hal lain yang bisa kita perhatikan dari kehidupan sahabat dari pendekatan ilmu yang berbeda, misalnya dalam kondisi sahabat dalam ulumul hadits dan kondisi sahabat dalam sejarah kebudayaan islam. Kalau dari ulunul hadits kita lihat yang ditonjolkan adalah sahabat-sahabat yang memang benar-benar baik sesuai dengan kriteria sebagai Rowi hadits seolah-olah kita menganggap semua sahabat Rasul itu baik, akur, saling toleransi pokoknya hal-hal yang baik deh. Sangat berbeda sekali jika kita lihat dari Ilmu SKI, kita bisa melihat banyak sahabat yang berselisih sepeninggalnya Rasul. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai perselisihan diantara mereka dalam perang jamal, atau perang Siffin dll.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template