Minggu, 30 Oktober 2011

Sesiion II



Perang Salib.

Sementara disebelah timur dan barat mengalami penghancuran oleh Hulago dan Spanyol Kristen, ummat Islam di sebelah tengah mengalami serangan dari kefanatikan Kristen yang di koordinir oleh Paus. Suatu serangan yang kemudian dikenal dengan sebutan perang Salib, yang mempunyai tujuan untuk merebut kota suci Palestina dari tangan kaum muslimin. Terjadilah peristiwa yang sangat menyedihkan di pantai Timur Laut Tengah, peristiwa yang merusak hubungan dunia timur dan barat yang dilakukan oleh kristen Eropa.

Penyerbuan yang berjalan selama dua abad lamanya, tentu saja memakan korban harta, benda dan jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Dengan sangat sombongnya Godfrey, kepala negara Kristen yang menduduki Palestina, berkirim surat kepada Paus diantara isinya dia berkata " Sesungguhnya kuda Kami mengarungi lautan darah orang-orang Timur sampai ke lutut tingginya di hadapan Haikal Sulaiman.(2).

1. Perang Salib Pertama (1095-1147)M

Perang Salib ini semula digerakkan oleh seorang pendeta Peter dari Prancis, tetapi kemudian didukung oleh Paus di Vatikan, oleh Raja Kristen di Eropa dan oleh Kepala Kristen Ortodox yang berkedudukan di Konstatinopel. Paus Urbanus II mengadakan pidato yang berapi-api di Clermont Prancis pada tanggal 26 November 1095 yang menurut penilaian Prof. Philip K. Hitti .
Kumandang pidato itu menggema diseluruh Eropa , disegala negara Kristen, mempersiapkan tentara yang lengkap persenjataannya untuk pergi berperang merebut Palestina. Dari sinilah bermula suatu penyerbuan barat Kristen ke Dunia Islam yang berjalan selama 200 tahun lamanya dari mulai 1092-1293 M dengan 8 kali penyerbuan.

Pada permulaan peperangan, orang-orang Kristen Eropa mencapai maksudnya merebut Palestina. Selanjutnya mereka menduduki daerah sekitarnya,sehingga dapat mendirikan kerajaan di Timur ialah kerajaan Baitul Maqdis, di Antiochia, di Tripolisia dan di Edessa. Ketika tentara Salib menduduki Palestina terjadilah pembunuhan massal dan penyembelihan secara besar-besaran. Kepala, tangan dan kaki manusia yang mati di bunuh berserakan di sepanjang jalan di kota suci itu. Menurut sejarawan Ibn Atsur tidak kurang dari 70.000 manusia menjadi korban pada pembunuhan massal itu.
Demikian kejahatan-kejahatan yang merupakan fakta sejarah yang tidak bisa di bantah dan dilupakan. Dengan perasaan cemas dan ketakutan kaum Muslimin memandang drama sejarah yang sangat mengerikan. Bertahun-tahun lamanya mereka menunggu saat yang tepat untuk membalas. Barulah pada tahun 521 H/1127M muncul seorang pahlawan Islam termashur bernama Imaduddin Zanki, gubernur dari Mousul, yang dapat mengalahkan tentara Salib di kota Aleppo dan humah.

Kemenangan itu merupakan kemenagnan yang pertama kali yang disusul dengan kemenagnan selanjutnya sehinggga tentara Salib merasakan pahitnya kekalahan demi kekalahan.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template