Rabu, 10 Desember 2014

Adzan bilal bin rabah

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”

Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal  jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra, semenjak Nabi Saw wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi. Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra. Aamiin

Rabu, 26 November 2014

Apakah yang paling......????

​​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.            
         ADA sebuah cerita mengenai Imam
al-Ghazali bersama murid2nya, yg ketika itu mereka sedang berkumpul bersama. Dalam perkumpulan mereka, Imam al-Ghazali melontarkan beberapa teka teki kpd muridnya.
Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dgn diri kita di dunia ini?”
Murid 1 : “Orangtua.”
Murid 2 : “Guru.”
Murid 3 : “Teman.”
Murid 4 : “Kaum kerabat.”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar.Tetapi yg paling dekat dgn kita ialah ‘mati’. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yg bernyawa pasti akan mati(Ali-Imran:185).
Imam Ghazali : “Apa yg paling jauh dari kita di dunia ini?”
Murid 1 : “Negeri Cina.”
Murid 2 : “Bulan.”
Murid 3 : “Matahari.”
Murid 4 : “Bintanga2.”
Iman Ghazali : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yg paling benar adalah ‘masa lalu’. Bagaimanapun kita,apapun kendaraan kita,tetap kita tdk akan dpt kembali ke masa yg lalu.Oleh sebab itu,kita harus menjaga hari ini,hari esok,dan hari2 yg akan datang dgn perbuatan yg sesuai dgn ajaran agama.”
Iman Ghazali:“Apa yg paling besar di dunia ini?”
Murid 1 : “Gunung.”
Murid 2 : “Matahari.”
Murid 3 : “Bumi.”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar,tapi yg besar sekali adalah ‘hawa nafsu’ (Al A’raf:179).Maka kita hrs hati2 dgn nafsu kita,jgn sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
Iman Ghazali : “Apa yg paling berat di dunia?”
Murid 1 : “Baja.”
Murid 2 : “Besi.”
Murid 3 : “Gajah.”
Imam Ghazali : “Semua itu benar, tapi yg paling berat adalah ‘memegang amanah’ (Al-Ahzab: 72 ).Tumbuh2an, binatang, gunung, dan malaikat semua tdk mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dgn sombongnya be rebut2 menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka krn gagal memegang amanah.”
Imam Ghazali : “Apa yg paling ringan di dunia ini?”
Murid 1 : “Kapas.”
Murid 2 : “Angin.”
Murid 3 : “Debu.”
Murid 4 : “Daun2.”
Imam Ghazali : “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yg paling ringan sekali di dunia ini adalah ‘meninggalkan shalat’. Gara2 pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan shalat.”
Imam Ghazali : “Apa yg paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid- Murid dengan serentak menjawab : “Pedang.”
Imam Ghazali : “Itu benar, tapi yg paling tajam sekali di dunia ini adalah ‘lidah manusia’. Krn melalui lidah, manusia dgn mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.”

Selasa, 25 November 2014

Renungan kisah lelaki yang menyembunyikan amalnya

Dikisahkan bahwa suatu malam Sultan Murod Ar-Rabi' mengalami kegundahan yang sangat, dan dia tidak mengetahui sebabnya.

Maka  Sang Sultan memanggil kepala penjaga/ sipir dan memberitahukan tentang keadaannya yang sedang gundah, dan memang merupakan kebiasaan Sultan bahwa dia sering memeriksa keadaan masyarakat/ rakyatnya secara sembunyi-sembunyi.

Maka Sultan berkata kepada Kepala Sipir;
"Mari kita keluar, jalan-jalan di antara penduduk (guna memeriksa dan memantau keadaan mereka)."

Mereka pun berjalan hingga sampailah di sebuah penghujung desa, dan Sultan melihat seorang pria tergeletak di atas tanah. Sultan menggerak-gerakkannya (untuk memeriksa) dan ternyata pria tersebut telah tewas.

Namun anehnya orang-orang yang melintasi dan berlalu lalang di sekitarnya tidak memperdulikannya.

Maka Sultan pun memanggil mereka, tapi mereka tdk mengetahui Sang Sultan,
Mereka berseru: "Ada apa?"
Sultan: "Kenapa pria ini tewas dan tidak seorangpun yang membawanya? Siapa dia? Dan di mana keluarganya?"

Mereka berujar: "Ini orang zindiq, suka minum khomar, pezina."

Sultan menimpali: "Namun bukankah dia dari golongan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam? Ayo bawa dia ke rumah keluarganya."

Maka mereka pun membawanya.

Ketika sampai di rumah, istrinya pun melihatnya dan langsung menangis.
Dan orang-orang pun mulai beranjak pergi, kecuali Sang Sultan dan Kepala Sipir.

Di tengah tangisan si wanita (istri si mayit), dia berseru kepada Sultan (namun wanita tsb tidak mengetahuinya): "Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah, aku bersaksi bahwa engkau sungguh wali Allah."

Maka terheranlah Sultan Murod dgn ucapan wanita tsb, dan berkata: "Bagaimana mungkin aku termasuk wali Allah sementara orang-orang berkata buruk terhadap si mayyit, hingga mereka enggan mengurusi mayatnya." (Sultan merasa heran, bagaimana mungkin seorang zindiq ditolong oleh wali Allah)

Wanita pun menjawab: "Aku sudah duga hal itu. Sungguh suamiku setiap malam pergi ke penjual arak/ khomar lantas  membeli seberapa banyak yang dia bisa beli, kemudian membawanya ke rumah kami dan menumpahkan seluruh khomar ke toilet, dan dia (suami) berkata: "Semoga aku bisa meringankan keburukan khomar dari kaum muslimin."

Suamiku juga selalu pergi kepada para zaniah/ pelacur dan memberinya uang, dan berkata: "Malam ini kau ku bayar dan jangan kau buka pintu rumahmu (untuk melacur) hingga pagi."

Kemudian suamiku kembali ke rumah dan berujar: "Alhamdulillah, semoga dengan itu aku bisa meringankan keburukannya (pelacur) dari pemuda-pemuda muslim malam ini."

Namun sementara orang-orang menyaksikan dan mengetahui bahwa suamiku membeli khomar, dan masuk ke rumah pelacur, dan lantas mereka membicarakan suamiku dengan keburukan.

Pernah suatu hari aku berkata pada suamiku: "Sungguh jika seandainya engkau mati, maka tidak akan ada orang yang akan memandikanmu, menyolatkanmu, dan menguburkanmu."

Suamikupun tersenyum dan menjawab: "Jangan khawatir sayangku... Sultan/Pemimpin kaum muslimin lah yang akan menyolatkanku beserta para ulama dan pembesar-pembesar negeri lainnya."

(Setelah mendengarnya) Sultan pun menangis lantas berkata: "Suamimu benar, Demi Allah aku adalah Sultan Murod Ar-Robi`, dan besok kami akan memandikan suamimu, menyolatkannya dan menguburkannya."

Dan diantara yang menyaksikan jenazahnya adalah Sultan Murod, para ulama, para masyayikh dan seluruh penduduk kota.

Maha Suci Allah, kita hanya bisa menilai orang dengan hanya melihat penampilan dan kulit luarnya dan kita pula hanya mendengar omongan orang.

Maka sendainya jika kita mampu bijak, kita akan memandang dan menilai orang dari kebersihan hatinya, maka niscaya lisan kita akan kelu membisu dari menceritakan keburukan orang lain...

Subhanallah...

*Sultan Murad IV adalah Sultan Khilafah Utsmaniyah ke-17 (1623-1640).
Dia hidup pada tahun 1021-1049 H (1612-1640 M).
Dia diangkat menjadi Sultan Kekhilafahan Utsmaniyah pada usia 11 tahun.

Senin, 24 November 2014

Agar tarbiyah berkesan mendalam

Ust. Musyaffa A. Rahim
AGAR TARBIYAH BERKESAN MENDALAM

Terkadang orang mengaitkan sukses dan kesan tarbiyah kepada aneka rupa slide yang berwarna wani, pernak-pernik animasi dan semacamnya. Atau istinya: dikaikan dengan hal-hal yang bersifat tayangan dan pemaparan.

Ada juga yang mengaitkan sukses dan kesan tarbiyah kepada kemampuan murabbi dalam melakukan olah kata; tinggi rendah suara, keras lembutnya, atau intinya: kemampuan orasi sang murabbi.

Ada juga yang mengaitkannya dengan materi yang disampaikan dari sisi temanya yang baru, pernak-pernik argumen yang dikemukakan, ilustrasi, deskripsi dan hal-hal semacam yang berkenaan dengan judul dan materi.

Dengan tidak bermaksud menafikan semua hal tersebut dan peranannya dalam sukses dan tarbiyah yang berkesan, perlu diketahui bahwa semua hal tersebut adalah aspek-aspek luaran atau lahiriah.

Sementara, tarbiyah yang sesungguhnya adalah tarbiyah Rabbaniyyah, yaitu mentarbiyahkan nilai-nilai Rabbani, nilai-nilai yang berasal dari Allah SWT, nilai-nilai yang habitat dan tempat bersemayamnya adalah hati, hati nurani, hati yang menjadi kunci bagi kebaikan jiwa raga manusia.

«... أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ، صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ، فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ» (متفق عليه: البخاري [52] ومسلم [1599]).

Ingatlah bahwasanya di dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasad, ingatlah, segumpal daging itu adalah hati (Hadits Muttafaq ‘Alaih: Bukhari [52] dan Muslim [1599]).

Oleh karena inilah aspek qalbu inilah yang perlu lebih mendapatkan perhatian dari sisi:

1.       Keikhlasannya (الإخلاص).

2.       Tajarrud (totalitas)-nya (تَمَامُ التَّجَرُّدِ).

3.       Kedalaman hubungan interaktif dan emosional antara murabbi dengan tema atau permasalahan yang disampaikan (عُمْقُ الاِنْفِعَالِ مَعَ الْقَضِيَّةِ), dan

4.       Kebersihan hati dari motif-motif duniawi (اَلْبَرَاءَةُ مِنَ الْأَجْرِ اَلدُّنْيَوِيِّ).

Tersebutlah cerita tentang seorang muadzdzin yang bernama Haji Mukhtar Ahmad yang jama’ah masjidnya sepakat bahwa suara adzannya mampu menggugah mereka yang terlelap tidur, lalu menggerakkan mereka untuk pergi menuju masjid dan melakukan shlat berjama’ah Shubuh.

Para jama’ah pun mencari-cari: apa rahasia dibalik kesan mendalam Haji Mukhtar Ahmad ini. Dari obrolan para jama’ah, disimpulkanlah empat hal di atas, yang lalu kesimpulan ini dijadikan sebagai ibrah dan pelajaran untuk para da’i dan murabbi.

Betapa tidak.. sebab, pada hakekatnya, Haji Mukhtar Ahmad adalah seorang yang berada dan berkecukupan, namun, atas pilhan dan kerelaannya, ia menobatkan dirinya menjadi muadzdzin di sebuah masjid. “profesi” ini ia lakoni bertahun-tahun, semenjak ia masih muda, sampai ia menjadi tua. Maka jelas sekali kesimpulan dari pilihan Haji Mukhhar Ahmad ini.

Padahal, kalau dipikir-pikir, bukankah kalimat adzan itu semua jama’ah telah menghafalnya dengan baik? Dan bukankah kalimat itu berupa kalimat-kalimat pendek nan singkat? Sudah begitu, diulang-ulang pula pengumandangannya?

Jadi, bisa saja suatu tema, atau sebuah judul itu berulang, atau sudah dihafal oleh mutarabbi atau audiens, bisa jadi juga yang disampaikan “hanya” itu-itu saja.

Namun, bila hal ini keluar dari orang yang “mempunyai hati”, maka tema atau judul itu akan memiliki kesan yang sangat mendalam.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (الشمس: 9 - ١٠)

Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S. Asy-Syams: 9 – 10).

(Tulisan diolah dari kitab Manhajiyyat at-Tarbiyyah ad-Da’awiyyah, hal. 8).

Semoga ada manfaatnya, amin.

Sabtu, 22 November 2014

Kisah secangkir kopi

KISAH SECANGKIR KOPI

Dari Ustadz Abdullah Zein MA. Hafidzohullohu

Suatu hari di sebuah universitas terkenal.
Sekelompok alumnus bertamu di rumah dosen
senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus.
Setelah mereka semua menggapai kesuksesan,
kedudukan yang tinggi serta kemapanan ekonomi
dan sosial.
Setelah saling menyapa dan berbasa basi, masing-
masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya.
Jadwal yang begitu padat, tugas yang menumpuk
dan banyak beban lainnya yang seringkali membuat
mereka stress. Sejenak sang dosen masuk ke dalam.
Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil
membawa nampan di atasnya teko besar berisikan
kopi dan berbagai jenis cangkir. Ada cangkir-
cangkir keramik tiongkok yang mewah. Cangkir-
cangkir kristal. Cangkir-cangkir melamin. Dan
cangkir-cangkir plastik.
Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya.
Ukirannya, warnanya dan harganya yang waahh.
Namun ada juga cangkir plastik yang biasanya
berada di rumah orang-orang yang amat miskin.
Sang dosen berkata, “Silahkan.. masing masing
menuangkan kopinya sendiri”.
Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya,
sang dosen berkata,
“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-
cangkir mewah saja yang kalian pilih?
Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yang
biasa?
Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari
kalian berusaha mendapatkan yang paling istimewa.
Namun seringkali itulah yang membuat kalian
menjadi gelisah dan stress.
Sejatinya yang kalian butuhkan adalah kopi, bukan
cangkirnya. Akan tetapi kalian tergiur dengan
cangkir-cangkir yang mewah. Terus perhatikanlah,
setelah masing-masing kalian memegang cangkir
tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati
cangkir yang dipegang orang lain!.
Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan,
harta dan kedudukan sosial adalah cangkir-cangkir
nya. Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yang
membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi)
itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah.
Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka
saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan untuk
menikmati kopi.
Karena itu kunasehatkan pada kalian, jangan terlalu
memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah
kopinya…”.
Sejatinya, inilah penyakit yang diderita manusia.
Banyak orang yang tidak bersyukur kepada Allah
atas apa yang ia miliki, setinggi apapun
kesuksesannya. Sebab ia selalu membandingkannya
dengan apa yang dimiliki orang lain.
Setelah menikah dengan seorang wanita cantik yang
berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain
menikah dengan wanita yang lebih istimewa dari
istrinya.
Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu
membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih
mewah dari rumah sendiri.
Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri
dan anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan
apa yang dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku
belum punya apa yang mereka punya”.
��Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
mengingatkan,
" ﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺁﻣِﻨًﺎ ﻓِﻲ ﺳِﺮْﺑِﻪِ، ﻣُﻌَﺎﻓًﻰ ﻓِﻲ ﺟَﺴَﺪِﻩِ، ﻋِﻨْﺪَﻩُ
ﻗُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻣِﻪِ؛ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺣِﻴﺰَﺕْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ "
"Barang siapa yang melewati harinya dengan
perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya
dan memiliki makanan untuk hari itu, seakan-akan
ia telah memiliki dunia seisinya".
(HR. Tirmidzi dan dinilai hasan oleh al-Albani).
✒Seorang bijak berpetuah,
“Alangkah anehnya kebanyakan manusia! Mereka
korbankan kesehatan untuk mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya.
Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta
tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yang
telah hilang!
Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan,
namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak
menikmati hari ini dan tidak pula hidup di masa
datang.
Mereka senantiasa melihat apa yang dimiliki orang
lain, namun tidak pernah melihat apa yang
dimilikinya sendiri.
Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yang dimiliki
orang lain dan tidak pula bisa menikmati milik
sendiri.
Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni
beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan
sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana
tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan
utama”.

☕☕☕

Sabtu, 15 November 2014

Pesan Nabi untk umat di zamab kita

Nabi Muhammad solallah alaihi wa sallam bersabda :

✅ Akan tiba masanya atas ummat ku di mana ke khusyu'kan dlm solat akan hilang.

✅ Akan tiba masanya atas ummat ku banyaknya kematian secara mengejut. 

✅ Akan Tiba masanya atas ummat ku  banyak nya gempa2 bumi.

✅ Akan tiba masanya atas ummatku di mana seseorang muslim itu tidak akan mengucapkan salam kecuali kepada orang yang ia kenal shj.

✅ Akan tiba masanya atas ummat ku  banyak terjadi pembunuhan sesama sendiri.

✅ Akan tiba masanya atas ummat ku manusia saling berbangga-bangga dengan perbuatan maksiat mereka.

Para sahabat bertanya " Bilakah itu akan terjadi wahai Rasulullah ?

Rasulullah saw menjawab " Semua itu akan terjadi di akhir zaman, maka apabila hal itu sudah terjadi maka tunggulah saat kedatangan hari kiamat.

�� Hampir2 semua yg disebut itu berlaku di zaman kita.

❎ Adalah Hari-hari yang sangat Ganjil.

Ibu2 & bapa2 hanya mementingkan makanan yg sedap dan pakaian yg cantik2 shj terhadap anak-anak mereka.
Namun mereka lupa menanam ajaran agama dan akhlak kpd anak2 mereka.

❎ Hari-hari yang ganjil.

Para pekerja tidak ikhlas bekerja dengan alasan gaji yg diberi tidak berpatutan / sedikit.  Namun mereka lupa sesungguh nya Allah memberkati rezeki yang halal dan menghilangkan berkah dari rezeki yang haram.

❎ Hari-hari yang ganjil

Pemuda dan pemudi berjam-jam menghabiskan waktu mereka jalan-jalan dan berpeleseran di Mall atau
di Pasaraya.  Namun mereka merasa letih dan berat utk mengerjakan solat walau hanya satu rakaat.

❎ Hari-hari Ganjil.

Pemuda dan pemudi asik mendengar lagu-lagu dengan hati yang girang gembira.  Namun jika utk mendengar firman-firman Allah, hati mereka menjadi sesak, seolah-olah mereka hendak naik ke langit sedang mereka tidak tahu bahwa perkara yang halal tidak boleh bercampur dengan perkara yang haram.

❎ Hari-hari sangat ganjil.

Kita  bersungguh2 berusaha sehingga mampu membeli apa yang kita suka, yg enak-enak dan yang bagus-bagus, murah atau mahal, kita sanggup membayar nya walaupun dengan berapa harga sekalipun, namun ketika kita ingin menderma kedlm tabung masjid, kita akan memilih wang kita yg paling kecil sekali utk dimasukkan kedlm tabung derma.

❎ Hari-hari yang  ganjil.

Kita set alarm sblm tidur takut terlambat bangun utk pergi kerja.  Namun kita lupa utk setkan alarm utk bangun menghadap Allah ketika solat subuh.

❎ Hari-hari  sangat ganjil

Kita saling caci dan membicarakan keburukan makhluk-makhluk Allah, Namun kita lupa akan firman Allah "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di datangi malaikat pengawas yang selalu hadir" .

❎ Hari-Hari yang ganjil.

Kita mengeluh dari banyak nya musibah dan bencana, namun kita lupa akan firman Allah " Maha Suci Allah yang telah menggerakkan kendaraan ini utk kami padahal kami tiada kuasa menggerakkannya".

❎ Hari-hari yang ganjil.

Ibu2 & bapa2 membiarkan saja isteri dan anak perempuan mereka memakai pakaian dengan menampakkan aurat bahkan menimbulkan fitnah kpd org lain tanpa ada rasa bersalah dan tidak berani untuk mencegahnya dengan alasan itu adalah hak asasi manusia, kubur masing2 dll....

❎ Hari-hari yang ganjil.

Pada saat pesan ini sampai kepada mu, maka dengan engkau telah menjadi salah seorang yang berkongsi dalam memberikan peringatan tentang peraturan serta syariat Allah dan sunnah-sunnah Nabi Muhammad sollallaahu alaihi wa sallam.

Apa yang kami harapkan darimu adalah turut serta menghidupkan sebahagian dari sunnah Nabi saw ini walau hanya dengan satu perbuatan sunnah shj.

Memelihara Hadis yang mulia dengan demikian Anda telah bersama2 dengan kami dalam menyebarkan sunnah-sunnah Rasulullah sollallaahu alaihi wa sallam.

Jadilah anda salah seorang  yang mengajak kepada kebaikan.
✳ Forwad dan sebarkan pesan ini agar semakin bertambah ganjaran pahala kita kerana sudi berdakwah,
In syaa Allah.

ROMANTIKA SEORANG AHLI TAJWID KEPADA ISTRINYA SETELAH AKAD NIKAH...

ROMANTIKA SEORANG AHLI TAJWID KEPADA ISTRINYA SETELAH AKAD NIKAH...

✔ Dik, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.
✔ Aku di matamu mungkin bagaikan Nun Mati diantara idgham Billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada.
✔ Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang.
✔ Jika Mim Mati bertemu Ba disebut ikhfa Syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta.
✔ Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham Mutamaatsilain
melebur jadi satu.
✔ Cintaku padamu seperti Mad Lazim. Paling panjang di antara yang lainnya.
✔ Setelah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro. Terpantul-pantul dengan
keras.
✔ Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab,
ditandai dengan dua hati yang menyatu.
✔ Sayangku padamu seperti Mad Thobi'I dalam quran. Buanyaaakkk beneerrrrr.
✔ Semoga dalam hubungan, kita ini kayak idgham Bilaghunnah ya,
cuma berdua, Lam dan Ro'.
✔ Layaknya Waqaf Mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dia atau aku ?
✔ Meski perhatianku ga terlihat kaya Alif Lam Syamsiah, cintaku padamu seperti Alif Lam
Qomariah, terbaca jelas.
✔ Dik, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain. perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi
berlainan sifatnya.
✔ Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat.
✔ Sama halnya dengan Mad 'Aridh dimana tiap mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti,
seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
✔ Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di fikiranku.
✔ Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.
✔ Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridlisukun.

Smoga bermanfaat utk memahami ilmu Tajwid... �� ��❤

Lebah dan lalat

"LEBAH dan LALAT"

Mengapa lebah cepat menemukan bunga, sedangkan lalat cepat menemukan kotoran?

Karena naluri lebah hanya untuk menemukan bunga, sedangkan naluri lalat hanya untuk menemukan kotoran.

Lebah tidak tertarik pada kotoran.

Sebaliknya, lalat tidak tertarik pada harum & keindahan bunga.

Alhasil, lebah kaya akan madu, sedangkan lalat kaya kuman penyakit.

Mengapa sebagian orang menjadi jahat,

dan sebagian orang menjadi baik?

Karena orang jahat tidak tertarik pada hal² yang baik, sedangkan bila ada hal² yg buruk, menyakitkan, gosip, bohong, permusuhan, mereka menjadi begitu bersemangat untuk menyebarkannya, mereka orang² yang mudah diprovokasi tanpa pikir panjang langsung bereaksi.

Orang baik ialah orang yang tidak tertarik dan tak mau merespon akan hal² buruk, menyakiti, isu yang tak jelas, semua hal yang berbau kejahatan yang sekalipun dilapisi isu agama.

Apa yg dilihat akan menghasilkan apa yang dipikirkan, dan apa yang dipikirkan akan menghasilkan apa yang diperoleh.

Hidup ini sangat tergantung dengan hati dan pikiran.

Jika hati dan pikiran selalu negatif maka apa saja yang dilihat akan selalu negatif, dan hasilnya adalah penderitaan, sakit hati, kecewa, iri hati, sirik.

Ingin bahagia?

Mulailah dengan hati dan pikiran yang selalu positif, maka apa saja yang dilihat akan selalu positif, dan hasilnya adalah kebahagiaan....

Ironis

Status FP Facebook Habib Rizieq Syihab

IRONIS

Indonesia adalah negara muslim terbesar dan terluas serta terbanyak penduduk muslimnya di dunia, namun IRONIS aneka kebathilan dan kekafiran mendominasi, antara lain :

1. TAKBIR KELILING di malam Hari Raya untuk agungkan Allah SWT habis-habisan DIKECAM dan DILARANG dengan dalih macetkan Lalu Lintas. Namun Arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protokol ditutup total, tidak mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.

2. QURBAN di Jakarta dilarang karena dianggap mengotori Jakarta, tapi serakan KONDOM bekas Zina di malam Tahun Baru Masehi dan puluhan Ton TUMPUKAN SAMPAH Pesta Rakyat arak Presiden di jalan utama Ibu Kota tidak mengapa dan tidak dianggap mengotori Jakarta.

3. FPI Menolak Pemimpin Kafir, lalu FPI disebut DISKRIMINASI dan LANGGAR HAM serta INKONSTITUSIONAL, tapi AHOK menggusur Masjid, melarang Qurban dan menolak Busana Muslim di sekolah, tidak disebut Diskriminasi dan pelanggaran HAM, bahkan dinilai Konstitusional.

4. Seorang MUSLIM tidak boleh jadi Gubernur di BALI yang mayoritas Hindu, dan tidak boleh juga jadi Gubernur di NTT yang mayoritas Nashrani. Tapi orang KAFIR boleh jadi Gubernur di KALBAR dan KALTENG yang warga kedua daerah tersebut mayoritas muslim yaitu lebih dari 70%. Dan kini Si Kafir Ahok pun ingin jadi Gubernur Jakarta yg mayoritas warganya muslim .

5. Jika Anggota FPI atau anggota ORMAS ISLAM lainnya lakukan kesalahan, maka itu adalah kesalahan Institusi Organisasinya shg harus DIBUBARKAN, tapi jika anggota ORMAS NON ISLAM / PARPOL / DEWAN / TNI / POLRI / PEJABAT PEMERINTAH lakukan kesalahan, maka itu hanya ulah OKNUM shg Institusi Organisasinya tidak boleh disentuh, apalagi dibubarkan.

6. Umat Islam tuntut Tutup TEMPAT MA'SIAT setidaknya di Bulan Ramadhan dan Hari Besar Islam, tapi ditolak dengan dalih Indonesia bukan Negara Islam. Tapi di Bali tiap Hari Raya Nyepi semua Tempat Hiburan dilarang buka, dan PLN harus padam, serta Bandara Internasional harus tutup, bahkan ketika Nyepi berbarengan dengan Idul Fitri maka umat Islam di Bali tidak boleh berhari raya.

7. Masih soal Bali. Hingga kini bangun Masjid di Bali TIDAK BOLEH. Jika pun boleh, maka proses perizinannya bisa mencapai 40 tahun lebih. Bahkan Jilbab pun mulai dilarang di sekolah-sekolah negeri di Bali. Tapi Pura Hindu Bali berserakan di daerah-daerah muslim, bahkan di tiap halaman rumah Hindu Bali ada Pura. Dan mereka pun bebas memakai pakaian adat dan ritual mereka.

8. Saat umat Islam menolak pembangunan rumah ibadat umat lain di wilayah muslim langsung dituduh INTOLERANSI. Namun saat pembangunan Masjid dilarang di Bali dan NTT serta wilayah non muslim lainnya, maka dimaklumi dengan dalih untuk menjaga KEARIFAN LOKAL (Local Wisdom).

9. Seluruh Negeri Islam atau yang berpenduduk mayoritas muslim menggunakan HILAL MERAH untuk lambang kesehatannya, kecuali Indonesia yang masih menggunakan SALIB MERAH.

10. Di Indonesia libur HARI AHAD telah memberi Umat Nashrani keleluasaan untuk hidupkan KEBAKTIAN GEREJA dengan pakaian rapih dan wewangian serta tanpa macet di jalan. Sedang Umat Islam dipaksa kerja HARI JUM'AT, sehingga tidak maksimal menghidupkan Jum'at dengan segala Adab dan Sunnahnya, karena mereka lelah, capek, pakaian lecak, berkeringat, bau badan, ngantuk, ditambah macet dan panasnya jalan.

11. Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan untuk bagi-bagi jabatan kepada non muslim dengan dalih kemajemukan dan keadilan. Namun saat non muslim jadi pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada non muslim seenaknya, tanpa peduli dengan Asas Proporsional.

12. Pengkhianatan PKI dan Pembangkangan PRRI serta Pemberontakan DI / TII dimuat dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tapi pemberontakan dan pengkhianatan PO AN TUI ( - nama Laskar Cina Indonesia bentukan Penjajah Belanda -) terhadap negara RI serta kebiadabannya terhadap Pribumi disembunyikan.

13. Tabligh Akbar dan Kegiatan Da'wah selalu diawasi Aparat, bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit "izin"-nya, sedang pertunjukkan Musik Syetan dan Dangdut Koplo yang tampilkan Pornografi dan Pornoaksi dipermudah dan dijamin keamanannya.

14. Topeng Monyet dan Ondel-Ondel adalah Hiburan anak-anak Betawi, tapi dilarang Ahok, sedang Barongsai Cina bagian dari Ritual Dewa Cina dibesar-besarkan.

15. Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) yang kini disebut Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) mulai dinodai. Saat parade pembukaan STQ di Ambon ada KOTEKA ikut parade, dan di STQ di Jambi dibuka dengan BARONGSAI.

16. Jika seorang muslim sekedar mendukung ISIS langsung dituduh TERORIS, dikejar dan ditangkap, walau tidak lakukan tindakan apa pun. Tapi jika orang Kafir dukung RMS dan OPM, bahkan lakukan pembantaian terhadap muslim di Sambas, Sampit, Ambon dan Poso, tidak disebut Teroris, dan tidak dikejar serta tidak ditangkap, bahkan para pelakunya hingga saat ini tidak tersentuh hukum sama sekali.

17. Ketika Osamah mengancam untuk membunuh Obama maka Dunia termasuk Indonesia menyebutnya sebagai KEJAHATAN, namun ketika Obama mengancam untuk membunuh Osamah disebut KEBIJAKAN.

18. Ketika HAMAS lakukan perlawanan membela Islam dan Palestina makan Dunia termasuk Liberal Indonesia menyebutnya sebagai TERORIS, namun ketika ISRAEL membombardir dan membantai warga Palestina disebut BELA NEGARA.

19. Ketika ada pelarangan pembangunan rumah ibadah kafir, apalagi pembunuhan terhadap SEORANG kafir saja di negeri atau wilayah muslim, langsung para pendekar HAM berteriak keras dan menyerang ISLAM, namun sebaliknya ketika ada pembakaran masjid dan pembantaian RIBUAN umat Islam di wilayah kafir, para pendekar HAM bungkam seribu bahasa.

20. Ketika ada Kyai atau Da'i seperti AA Gym yang menikah resmi dan berpolygami secara HALAL, semua Media Liberal mem-BULI-nya habis-habisan, namun ketika ada Artis yang berzina dan bernarkoba hingga divonis penjara, berbagai Media Liberal membelanya habis-habisan, bahkan saat Si Artis keluar penjara disambut media dengan gegap gempita bak pahlawan hingga dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka.

Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji'uun .....

Hasbunallaahu Wa
Ni'mal Wakiil .... Ni'mal Maulaa Wa Ni'man Nashiir ...

Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaahil 'Aliyyil 'Azhiim...

*RZQ*

Resume program kelas pengasuhan anak.

Resume program Kelas Pengasuhan Anak

Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
Dorector of Auladi-Parenting School
Hotel Citarum, 8-9 Nov 2014

Kenapa kita harus belajar ttg pengasuhan anak :
1. Àllah memerintahkan kita utk terus belajar
2. Zaman : zaman telah berubah. Dulu akses informasi terbatas. Skrg akses informasi tersebar luas
3. Agar anak bahagia

�� Kenapa orang tua sering emosi menghadapi anak --krn ortu tidak punya ilmu

�� Kenapa anak berperilaku buruk -- krn beda pola asuh

�� Kenapa anak menjadi beban -- karena kita tidak bersama anak, kita hanya didekat anak. Ortu sibuk dengan gadget

PR utk ortu :
1. PR ke-1 : InsyaAllah mulai hari ini sy bersungguh sungguh jadi ortu betulan, bukan kebetulan. Sy bersungguh sungguh memulainya dari hal yang sederhana yaitu menyediakan waktu bersama anak setiap hari, setidaknya 30 menit setiap hari sebelum 12 tahun dan 3 jam setidaknya setiap bulan setelahnya

2. PR ke-2 : InsyaAllah mulai hr ini, sy akan MEMBEBASKAN hidup anak sy demi kebahagiaan mereka sepanjang tidak berlebihan, yaitu :
��Tidak membahayakan dirinya
��Tidak merugikan orang lain
��Tidak melanggar hukum agama, negara dan norma setempat

3. PR ke-3 : InsyaAllah mulai hr ini, Sy bersungguh sungguh sekuat tenaga utk MENDAMPINGI anak setiap hari jika bertemu dgn anak setidaknya pd 4 kegiatan, yaitu :
��Bangun tidur
��Mau tidur
��Makan
��Sholat

4. PR ke-4: Sy akan mengutamakan KEBENARAN, bukan usia, utk membesarkan anak sy, dan pantang bagi sy membandingkan anak sy dgn saudaranya apalagi dengan org lain

5. PR ke-5: InsyaAllah mulai hr ini, sy tidak akan mengatakan kalimat negatif tentang anak saya didepan anak, sebaik apapun tujuannya. Saya tidak ridho konsep diri anak sy menjadi negatif gara-gara mulut sy yg tidak terjaga.
��Hati2 krn itu akan menjadi label. Kita melabeli anak kita nakal, maka ia menjadi nakal. Isi toples sesuai labelnya

6. PR ke-6: mulai hr ini sy akn bersungguh sungguh melakukan apa yg sy katakan kpd anak, mulai hr ini sy akan bersungguh sungguh tidak pernah berbohong dan ingkar janji pada anak sebaik apapun tujuannya. Sy tidak ridho anak2 sy tidak mempercayai sy orang tuanya
�� Ortu tegas tp tidak kasar
�� Ortu harus konsisten

7. PR ke-7 : mulai hr ini sy bersungguh sungguh, ketika anak sy berlebihan, sy akan sedikit bicara dan banyak bertindak. Yaitu dengan membuat batasan2 yg jelas dan kknsekuensi yg jelas. Ketika sy terpaksa menindak anak, sy sekuat tenaga melaksanakannya dan tidak mudah goyah oleh perlawanan anak berupa : tangisan, kemarahan, amukan, dan serangan kata-kata atau fisik. Sy tau tidak akan mudah, tp sy juga tau jika tidak melaksanakannya skrg, maka akan jadi kesulitan yg berkepanjangan
��anak nangis minta sesuatu, cuekin aja
��anak ngamuk, ortu tinggalkan ia..tp tetap dalam pengawasan
��ortu jgn lembek dgn segera memberi apa yg diminta anak

8. PR ke-8: mulai hari ini sy akan bersungguh sungguh sy akan mendekati anak sy pd saat berbuat baik lebih sering dr pada saat berbuat buruk dan setelah itu tidak akan jaga image untuk :
��mengungkapkan perasaan positif yg kita rasakan
��mendoakan anak sesekali yg sengaja terdengar anak
��menceritakan kebaikan anak kepada orang lain

9. PR ke-9 : Mulai hari ini sy bersungguh-sungguh sy akan melatih diri sy agar menjadi t4 curhat terbaik yg dipilih anak saya dengan mebiasakan diri :
��mengajak anak bicara soal sepele sebelum yg serius
��Mengajak anak berbicara pd saat tidak bermasalah sebelum yg bermaslah
��Tidak akan pernah memasukan nasehat sebelum mengeluarkan isi pikiran dan perasaan anak -- berikan nasehat stlah anak colling down

Semoga bermanfaat

Selasa, 28 Oktober 2014

Beda orang Asia dg benua lain..

Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya "Why Asians Are Less Creative Than Westerners" (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi "best seller". (www.idearesort.com/trainers/T01.p) mengemukakan beberapa hal ttg bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang:

1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA
memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.

3. Bagi org Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban" bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus2 Imu pastidan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan utk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of
none" (tahu sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dlm
Olympiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yg berbasis inovasi dan kreativitas.

6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibat- nya sifat eksploratif sbg upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.

7. Bagi keanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah

8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi stlh sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber utk minta penjelasan tambahan.

Dlm bukunya Prof.Ng Aik Kwang menawarkan bbrp solusi sbb:

1. Hargai proses. Hargailah org krn pengabdiannya bukan karena kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren tapi duitnya dari hasil korupsi

2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya

3. Jangan jejali murid dgn banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya

4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat menghasilkan uang

5. Dasar kreativitas adlh rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!

6. Guru adlh fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dgn bangga kl KT TDK TAU!

7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan..sebagai orang tua kita
bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

Mudah2an dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak  dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kekeliruan haramnya kata " jangan" dalam pendidikan anak

Kekeliruan Haramkan Kata 'Jangan' Pada Anak
Kekeliruan Buku Pendidikan : Mengharamkan Kata "Jangan"

Salah seorang pendidik pernah berkata, "pintu terbesar yang paling mudah dimasuk oleh yahudi adalah yaitu dunia psikologidan dunia pendidikan.

Karena itulah, berangkat dari hal ini. Kita akan mengupas beberapa "kekeliruan" pada buku-buku pendidikan, seminar, teori pendidikan, dan lainnya.

Saking masifnya sebaran tersebut, kita juga terkadang kesulitan untuk tidak mengucapkan kata jangan pada anak-anak kita. Terasa mengganjal di benak kita karena bertentangan dengan fitrah manusia apabila dalam kondisi panik dan terjepit akan mengucapkan kata 'jangan'.

Misalnya saja anak kita sudah akan jatuh ke dalam lubang sumur, tak mungkin dalam waktu yang sepersekian detik akan mengatakan "ayo lebih baik main disini". Tentu anak kecil tak mengerti makna itu' dan tentu parahnya anak tak sempat berhenti dan jatuh ke dalam sumur.

Berbeda jika kita secara refleks katakam pada anak kita "jangan nak nanti jatuh, berbahaya..." Sang anak akan kaget dan menhentikan langkahnya.

    ...misalnya saja anak kita sudah akan jatuh ke dalam lubang sumur, tak mungkin dalam waktu yang sepersekian detik akan mengatakan "ayo lebih baik main disini". Anak kecil tak mengerti makna itu' dan tentu parahnya anak tak sempat berhenti dan jatuh ke dalam sumur.

Sudah menjangkiti beberapa para pendidik muslim, baik para ayah dan ibu,
yang tercuci otaknya dan melarang berkata "Jangan" pada anak.

Mari kita lihat, beberapa perkataan-perkataan 'dalam pendidikan' tentang
larangan mengucapkan kata jangan pada anak.

Diantaranya Ayah Edy, dia mengatakan pada bukunya yang berjudul 'Ayah Edy Menjawab hal. 30, "..gunakan kata-kata preventif, seperti hati-hati, berhenti, diam di tempat, atau stop.  Itu sebabnya kita sebaiknya tidak menggunakan
kata 'jangan' karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata 'jangan'.

Pada media online, detik.com, pernah menulis judul artikel 'Begini Caranya Melarang Anak Tanpa Gunakan Kata 'Tidak' atau 'Jangan', atau "...Tak usah bingung, untuk melarang anak tak melulu harus dengan kata jangan atau
tidak..."

Pada sebuah artikel lain, berjudul, "Mendidik Anak Tanpa Menggunakan Kata JANGAN” tertulis, "Kata 'jangan' akan memberikan nuansa negatif dan larangan dari kita sebagai orang tua, maka dari itu coba untuk mengganti dengan kata yang lebih positif dan berikan alasan yang dapat diterima anak..."

Nah, inilah syubhat (keraguan) yang digembar-gemborkan media sekuler dayng merujuk pada psikolog atheis dan Yahudi. Indah nampaknya, tapi di dalamnya terkandung bahaya yang kronis.

Mari kita bahas syubhat yang mereka gelontorkan. Sebelumnya, kalau kita mau teliti, mari kita tanyakan kepada mereka yang melarang kata 'jangan', apakah ini punya landasan dalam al-Qur'an dan hadits? Apakah semua ayat di
dalam al-Qur'an tidak menggunakan kata "Laa (jangan)"?

Mereka pun mengatakan jangan terlalu sering mengatakan jangan. Sungguh mereka lupa bahwa lebih dari 500 kalimat dalam ayat Al-Qur’an menggunakan kata “jangan".

    Mereka pun mengatakan jangan terlalu sering mengatakan jangan. Sungguh mereka lupa bahwa lebih dari 500 kalimat dalam ayat Al-Qur’an menggunakan kata “jangan".

Allahu akbar, banyak sekali! Mau dikemanakan ayat-ayat kebenaran ini? Apa mau dibuang? Dan diadopsi dari teori dhoif? Kalau mereka mengatakan kata jangan bukan tindakan preventif (pencegahan), maka kita tanya, apakah Anda mengenal Luqman AL- Hakim?

Dalam Al Quran ada surat Luqman ayat 12 sampai 19. Kisah ini dibuka dengan penekanan Allah bahwa Luqman itu orang yang diberi hikmah, orang arif yang secara tersirat kita diperintahkan untuk meneladaninya (“ walaqod ataina
luqmanal hakim.
Apa bunyi ayat yang kemudian muncul? Ayat 13 lebih tegas menceritakan bahwa Luqman itu berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, JANGANLAH engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu termasuk dosa yang
besar”.
Inilah bentuk tindakan preventif yang ada dalam al-Qur'an. Sampai pada ayat 19, ada 4 kata “ laa ” (jangan) yang dilontarkan oleh Luqman kepada anaknya, yaitu “laa tusyrik billah”, “fa laa tuthi’humaa”, “Wa laa tusha’ir khaddaka
linnaasi”, dan “wa laa tamsyi fil ardli maraha”.
Luqman tidak perlu mengganti kata “jangan menyekutukan Allah” dengan (misalnya) “esakanlah Allah”.
Pun demikian dengan “Laa” yang lain, tidak diganti dengan kata-kata kebalikan yang bersifat anjuran.
Mengapa Luqmanul Hakim tidak menganti "jangan" dengan "diam/hati-hati"?Karena ini bimbingan Alloh.
Perkataan "jangan" itu mudah dicerna oleh anak, sebagaimana penuturan Luqman Hakim kepada anaknya. Dan perkataan jangan juga positif, tidak negatif. Ini semua bimbingan dari Alloh subhanahu wa ta'ala, bukan teori pendidikan Yahudi.
Adakah pribadi psikolog atau pakar parenting pencetus aneka teori ‘modern’ yang melebihi kemuliaan dan senioritas Luqman? Tidak ada.
Luqman bukan nabi, tetapi namanya diabadikan oleh Allah dalam Kitab suci
karena ketinggian ilmunya. Dan tidak satupun ada nama psikolog kita temukan dalam kitabullah itu.
Membuang kata “jangan” justru menjadikan anak hanya dimanja oleh pilihan yang serba benar. Ia tidak memukul teman bukan karena mengerti bahwa memukul itu terlarang dalam agama, tetapi karena lebih memilih berdamai.
Ia tidak sombong bukan karena kesombongan itu dosa, melainkan hanya karena menganggap rendah hati itu lebih aman baginya.
Dan, kelak, ia tidak berzina bukan karena takut adzab Alloh, tetapi karena menganggap bahwa menahan nafsu itu pilihan yang dianjurkan orang tuanya. Nas alulloha salaman wal afiyah.
Anak-anak hasil didikan tanpa “jangan” berisiko tidak punya “sense of syariah” dan keterikatan hukum. Mereka akan sangat tidak peduli melihat kemaksiatan bertebaran, tidak perhatian lagi dengan amar ma'ruf nahi mungkar, tidak ada lagi minat untuk mendakwahi manusia yang dalam kondisi bersalah, karena dalam hatinya berkata “itu pilihan mereka, saya tidak demikian”.
Mereka bungkam melihat penistaan agama karena otaknya berbunyi “mereka memang begitu, yang penting saya tidak melakukannya”.
Itulah sebenar-benar paham liberal, yang ‘humanis’, toleran, dan menghargai pilihan-pilihan. Jadi, yakini dan praktikkanlah teori parenting Barat itu agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi liberal.
Simpan saja AL-Qur’an di lemari paling dalam dan tunggulah suatu saat akan datang suatu pemandangan yang sama seperti kutipan kalimat di awal tulisan ini.
Astagfirulloh!
Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita semua..
Penulis : Ummu Hanim, [adivammar/voaislam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2014/06/01/30691/voaislamic-parenting-10-kekeliruan-haramkan-kata-jangan-pada-anak

Rabu, 15 Oktober 2014

Mari tebarkan kebaikan.

Kisah Inspiratif Hari Ini...

Setiap selesai sholat jum'at tiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (yg berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku–buku islam, diantaranya buku at-thoriq ilal jannah (jalan menuju surga). Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.
***

Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.

Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin. Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, aku telah siap" ayahnya menjawab : "Siap untuk apa?" , ia berkata: "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)", sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin diluar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur", sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan : "akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju neraka diluar sana dibawah guyuran hujan".
Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini", akhirnya anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya memberikan izin. Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata: "terimakasih wahai ayahku".
***
Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya oleh skantong plastik ukuran sedang agar tdk basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.
***

Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya. Namun sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut. Akhirnya ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah disebrang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.

Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama. Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.

Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih. Nenek berkata: "ada yang bisa saya bantu nak?" Si anak berkata (dg mata yg berkilau dan senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di dalam nya dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhoannya."
***

Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi. Terdengar sayup – sayup dr shaf perempuan seorang perempuan tua berkata:"Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini".

Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.
"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sdh kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir :"paling sebentar lagi juga pergi".
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati: "siapa gerangan yang sudi mengunjungiku,… tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku".

Kulepaskan tali yang sdh siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata: "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya", lalu dia memberikan buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.

Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba2. Setelah menutup pintu aku langsung membaca buku dari malaikat kecilku itu sampai selesai. Seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka."
***
Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung, masjid bergemuruh dengan isak tangis dan pekikan takbir… Allahu akbar…
***

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.
***
Judul asli : قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy

____________________
Note: Mari terus sebarkan kebaikan. Kita tidak pernah tahu berapa banyak orang yg mendapatkan hidayah dengan sedikit langkah yg kita lakukan...

Senin, 13 Oktober 2014

Perempuan sempurna ?????

” Perempuan Sempurna”
(Catatan Untuk ISTRI yang berusaha HEBAT tanpa SUAMI HEBAT)

Bismillahirr Rahmanirr Rahim …

Siapakah Kau, Perempuan Sempurna?

Ketika akhirnya saya dilamar oleh seorang lelaki, saya luruh dalam kelegaan. Apalagi lelaki itu, kelihatannya ‘relatif’ sempurna. Hapalannya banyak, shalih, pintar. Ia juga seorang aktivis dakwah yang sudah cukup matang. Kurang apa coba?

Saya merasa sombong! Ketika melihat para lajang kemudian diwisuda sebagai pengantin, saya secara tak sadar membandingkan, lebih keren mana suaminya dengan suami saya. Sampai akhirnya air mata saya harus mengucur begitu deras, ketika suatu hari menekuri 3 ayat terakhir surat At-Tahrim. 

Sebenarnya, sebagian besar ayat dalam surat ini sudah mulai saya hapal sekitar 10 tahun silam, saat saya masih semester awal kuliah. 

Akan tetapi, banyak hapalan saya menguap, dan harus kembali mengucur bak air hujan ketika saya menjadi satu grup dengan seorang calon hafidzah di kelompok pengajian yang rutin saya ikuti. Ini terjemah ayat tersebut:

66:10. Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)”.

66:11. Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim”,

66: 12. dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.

SEBUAH KONTRADIKSI
Ada 4 orang yang disebut dalam 3 ayat tersebut. Mereka a
dalah Istri Nuh, Istri Luth, Istri Firaun dan Maryam. Istri Nuh (IN), dan Istri Luth (IL) adalah symbol perempuan kafir, sedangkan Istri Firaun (IF) dan Maryam (M), adalah symbol perempuan beriman. 

Saya terkejut, takjub dan ternganga ketika menyadari bahwa ada sebuah kontradiksi yang sangat kuat. Allah memberikan sebuah permisalan nan ironis. Mengapa begitu? IN dan IL adalah contoh perempuan yang berada dalam pengawasan lelaki shalih. Suami-suami mereka setaraf Nabi (bandingkan dengan suami saya! Tak ada apa-apanya, bukan?). 

Akan tetapi mereka berkhianat, sehingga dikatakanlah kepada mereka, waqilad khulannaaro ma’ad daakhiliin…

Sedangkan antitesa dari mereka, Allah bentangkan kehidupan IF (Asiyah binti Muzahim) dan M. Hebatnya, IF adalah istri seorang thaghut, pembangkang sejati yang berkoar-koar menyebut “ana rabbukumul a’la.”

Dan Maryam, ia bahkan tak memiliki suami. Ia rajin beribadah, dan Allah tiba-tiba berkehendak meniupkan ruh dalam rahimnya. Akan tetapi, cahaya iman membuat mereka mampu tetap bertahan di jalan kebenaran. Sehingga Allah memujinya, wa kaanat minal qaanithiin…

PEREMPUAN SEMPURNA

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda: ”Sebaik-baik wanita penghuni surga itu adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, dan Maryam binti Imran.” (HR. Ahmad 2720, berderajat shahih).

Empat perempuan itu dipuji sebagai sebaik-baik wanita penghuni surga. Akan tetapi, Rasulullah saw masih membuat strata lagi dari 4 orang tersebut. Terpilihlah dua perempuan yang disebut sebagai perempuan sempurna. Rasul bersabda, “Banyak lelaki yang sempurna, tetapi tiada wanita yang sempurna kecuali Asiyah istri Firaun dan Maryam binti Imran. 

Sesungguhnya keutamaan Asiyah dibandingkan sekalian wanita adalah sebagaimana keutamaan bubur roti gandum dibandingkan dengan makanan lainnya.” (Shahih al-Bukhari no. 3411).

Inilah yang membuat saya terkejut! Bahkan perempuan sekelas Fathimah dan Khadijah pun masih ‘kalah’ dibanding Asiyah Istri Fir’aun dan Maryam binti Imran. A
pakah gerangan yang membuat Rasul menilai semacam itu? Ah, saya bukan seorang mufassir ataupun ahli hadits. 

Namun, dalam keterbatasan yang saya mengerti, tiba-tiba saya sedikit meraba-raba, bahwa penyebabnya adalah karena keberadaan suami. 

Khadijah, ia perempuan hebat, namun ia tak sempurna, karena ia diback-up total oleh Rasul terkasih Muhammad saw., seorang lelaki hebat. Fathimah, ia dahsyat, namun ia tak sempurna, karena ada Ali bin Abi Thalib ra, seorang pemuda mukmin yang tangguh.

Sedangkan Asiyah? Saat ia menanggung deraan hidup yang begitu dahsyat, kepada siapa ia menyandarkan tubuhnya, karena justru yang menyiksanya adalah suaminya sendiri.

Siksaan yang membuat ia berdoa, dengan gemetar, “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.” Siksaan yang membuat nyawanya terbang, ah… tidak mati, namun menuju surga. Mendapatkan rizki dan bersukaria dengan para penduduk akhirat.

Bagaimana pula dengan Maryam? Ia seorang lajang yang dipilih Allah untuk menjadi ibunda bagi Nabi Isa. Kepada siapa ia mengadu atas tindasan kaumnya yang menuduh ia sebagai pezina? Pantas jika Rasul menyebut mereka: Perempuan sempurna…

JADI, YANG MENGANTAR ke Surga, Adalah Amalan Kita. Jadi, bukan karena (sekadar) lelaki shalih yang menjadi pendamping kita. Suami yang baik, memang akan menuntun kita menuju jalan ke surga, mempermudah kita dalam menjalankan perintah agama. 

Namun, jemari akan teracung pada para perempuan yang dengan kelajangannya (namun bukan sengaja melajang), atau dengan kondisi suaminya yang memprihatinkan (yang juga bukan karena kehendak kita), ternyata tetap bisa beramal dan cemerlang dalam cahaya iman. 

Kalian adalah Maryam-Maryam dan Asiyah-Asiyah, yang lebih hebat dari Khadijah-Khadijah dan Fathimah-Fathimah.

Sebaliknya, alangkah hinanya para perempuan yang memiliki suami-suami nan shalih, namun pada kenyataannya, mereka tak lebih dari istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Yang alih-alih menduk
ung suami dalam dakwah, namun justru menggelendot manja, “Mas… kok pergi terus sih, sekali-kali libur dong!” Atau, “Mas, aku pengin beli motor yang bagus, gimana kalau Mas korupsi aja…”

Benar, bahwa istri hebat ada di samping suami hebat. Namun, lebih hebat lagi adalah istri yang tetap bisa hebat meskipun terpaksa bersuamikan orang tak hebat, atau bahkan tetap melajang karena berbagai sebab nan syar’i. Dan betapa rendahnya istri yang tak hebat, padahal suaminya orang hebat dan membentangkan baginya berbagai kemudahan untuk menjadi hebat. Hebat sebagai hamba Allah Ta’ala!

Wallahu a’lam bish-shawwab.

(By: Afifah Afra)

Berapa lama bisa mengatur barisan manusia....?

Ceritanya ... ada seorang Da'i sedang menemani orang Amerika yang nonton TV siaran langsung tentang jutaan orang-orang yang hilir mudik sebelum dimulainya shalat wajib di Masjidil Haram, Makkah al-Mukarramah.

Sang Da'i bertanya ke bule tadi : "Menurut Anda, berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya orang orang itu bisa baris dengan rapi ?"

Bule : "Dua sampai tiga jam"

Da'i : "Masjiil Haram punya 4 tingkat loh."

Bule : "Kalo begitu butuh dua belas jam."

Da'i : "Mereka yang kamu lihat di TV itu juga berbeda bahasa antara satu dengan yang lain."

Bule : "Wah..., tidak mungkin bisa baris."
Kemudian terdengar Iqamah, tanda akan dimulainya shalat ...

Tampak Sheikh Abdur-Rahman as-Sudais [imam besar Masjidil Haram] maju ke depan seraya berkata "Istawuu (Luruskan Shaf / barisan kalian)".

Maka berdirilah jutaan jama'ah tersebut dalam shaf-shaf / barisan yang tersusun rapi, tidak lebih dari dua menit.

maa a'dzhomu diinina diinun nizhom

Allahu Akbar!

Sabtu, 11 Oktober 2014

KISAH CINTA Sejati # seorg KAKEK KEPADA ISTRI yg tak lg mengenalnya

KISAH CINTA Sejati # seorg KAKEK KEPADA ISTRI yg tak lg mengenalnya

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar pukul 9:30, seorang kakek berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, karena semua dokter masih sibuk dan mungkin kakek itu baru dapat ditangani sekitar satu jam lagi.

Sewaktu menunggu, kakek itu tampak gelisah. Berkali-kali ia melirik jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang, aku sempatkan untuk memeriksa lukanya. Nampaknya cukup baik, sudah kering dan tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, aku putuskan untuk menanganinya sendiri.

Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru.

“Tidak. Hanya saja, seperti kebiasaanku sehari-hari, aku akan pergi ke rumah jompo untuk makan siang bersama istriku.” Kakek itu menceritakan bahwa istrinya mengidap penyakit Alzheimer dan sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu.

“Apakah istri Kakek akan marah kalau Kakek terlambat?”

“Tidak… Sebenarnya istriku sudah tidak lagi mengenaliku sejak lima tahun yang lalu” jawaban itu membuatku tersentak.

“Kakek masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Kakek tidak kenal lagi?”

Pria tua itu tersenyum sambil tangannya menepuk tanganku dan berkata, “Dia memang tidak lagi mengenaliku, tetapi aku masih mengenalinya, kan..?”

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi…

-------------------------------------------------------------------------

Lepas dari siapa penulisnya, kisah ini mengajarkan tentang arti cinta dan kesetiaan. Seperti kata penulisnya, cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Dalam Islam, cinta pasangan suami istri terdiri dari dua aspek; mawaddah dan rahmah.

Mawaddah adalah cinta yang terkait dengan faktor fisik; kecantikan, ketampanan, ketertarikan terhadap pasangan yang dengannya mereka saling memberikan hak biologisnya.

Sedangkah rahmah adalah kasih sayang yang lebih dekat pada faktor non fisik dan immateri. Ia tumbuh dan hadir dalam jiwa tanpa mempedulikan kecantikan dan ketampanan pasangannya. Ia bahkan tak mempedulikan apakan belahan jiwanya sakit atau bahkan tak lagi mengenalnya. Ia lahir dari komitmen pernikahan, yang dengan tulus mencintai pasangannya meski fisik telah berubah.

Inilah cinta yang terus bertahan hingga tua, sepanjang usia. Dan karenanya kita berdoa, agar keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

~tulisan ini diambil dari kisahikmah.com~

SAYA MAU KELUAR DARI TARBIYAH SAJA !!!

SAYA MAU KELUAR DARI TARBIYAH SAJA !!!

Ustadz, dulu ana merasa semangat dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh." Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada murabbinya di suatu malam.

Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya. "Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?" sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.

“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti, kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja..." jawab mad'u itu.

Sang murabbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.

"Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?" tanya sang murabbi dengan kiasan bermakna dalam.

Sang mad'u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat.

"Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan?" sang murabbi mencoba memberi opsi.

"Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat.apakah antum pandai berenang? Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan? Bagaimana bila ikan hiu datang? Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin? kalau pun antum mampu berenang dan sampai ke daratan,apakah antum yakin tiba di pulau yg berpenghuni? atau pulau itu hanyalah pulau mati yg didiami oleh binatang buas? kalau pun pulau itu berpenghuni, apakah kamu dpt mnjamin manusia yg hidup d dlm nya adalah manusia yg ramah, sopan, santun,alim, seideal jama'ah impian muslim ini?" serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang mad'u.

Tak ayal, sang mad'u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murabbi yang dihormatinya justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.

“Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah?" Pertanyaan menohok ini menghujam jiwa sang mad'u. Ia hanya mengangguk.

"Bagaimana bila temyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu temyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya?" tanya sang murabbi lagi.

Sang mad'u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya.

Tiba-tiba ia mengangkat tangannya, "Cukup ustadz, cukup. Ana sadar. Maafkan ana. Ana akan tetap istiqamah. Ana berdakwah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan..."

"Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Ana akan tetap berjalan dalam dakwah ini. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana", sang mad'u berazzam di hadapan murabbi yang semakin dihormatinya.

Sang murabbi tersenyum. "Akhi, jama'ah ini adalah jama'ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi di balik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah."
"Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta'ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka."

"Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu, maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?" sambungnya panjang lebar.

"Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da'i. Kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah."

"Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!"

Sang mad'u termenung merenungi setiap kalimat murabbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut dihatinya.

"Tapi bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?" sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.

"Siapa bilang kapasitas antum lemah? Apakah Allah mewahyukan begitu kepada antum? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tidak ada yang bisa menilai, bahwa yang satu lebih baik dari yang lain!" sahut sang murabbi.

"Allah memasukkan kita ke dalam surga bukan karena kita mampu menyempurnakan jama'ah, menciptakn organisasi tanpa kelemahan. namun Allah melihat apa yg tlh kita kerjakan untuk agama nya, sekecil apapun peran tersebut.
Bekerjalah . Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada sebuah isyu atau gosip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil (dengki, benci, iri hati) antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya."

Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad'u bergegas mengambil wudhu untuk qiyamullail malam itu. Sang murabbi sibuk membangunkan beberapa mad'unya yang lain dari asyik tidurnya.

Malam itu, sang mad'u menyadari kekhilafannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama'ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian juga yang diharapkan dari Antum/antunna yang membaca tulisan ini.. Insya Allah kita tetap istiqamah di jalan dakwah ini.. Dalam samudera tarbiyah ini..

Wallahu a'lam.

sumber: Majalah Al-Izzah, No. 07/Th.4 (dengan perubahan seperlunya)

Jangan berprasangka buruk dlu ya.....

Seorang Ibu tengah memasak di dapur ketika putrinya yang masih duduk di kelas 6 SD mendekatinya sambil membawa sebiah majalah Remaja. Si Anak kemudian bertanya...

"Bu, SEX itu apa??"

Bak tersengat listrik rasanya si Ibu mendengar pertanyaan anaknya. Dia pandangi sang anak pelan-pelan. Beda zaman, beda tantangan. Itu lah yang dibatin sang Ibu. Di zamannya, mungkin pertanyaan ini tabu, tapi di zaman yang maju dimana informasi deras tak terbendung, lebih baik memebrikan informasi yang jelas kepada puterinya, daripada dia mencari informasi secara salah dari orang lain.....

"Nak, SEX adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada kita manusia. Dia adalah penyatuan cinta antara ayah dan ibu untuk bisa melanjutkan keturunan. Tuhanlah yang mengatur, sehingga Ibu dan Ayah dipertemukan lalu kemudian karena karunia Tuhan pula, melalui SEX itulah maka terciptalah engkau. Dia suci nak, asalkan dia dilakukan dalam bingkai kesucian juga, yaitu pernikahan. Nanti suatu saat nanti kaupun akan mengerti. Tapi itu kelak nak, nanti setelah Engkau menikah seperti ibu...Maka engkau akan jauh lebih mengerti tentang apa yang kau tanyakan itu...."

Si Ibu berkata sambil menatap tajam puterinya. Dia tentu berharap, sang anak bisa memahami penjelasannya dengan bahasa yang coba dia sederhanakan itu...

Tapi si anak nampak melongo, lalu dengan penuh tanda tanya dia berkata...

"Panjang amat bu...disini (sambil menunjuk Majalah) cuma ditulis :

SEX : MALE / FEMALE....makanya saya tanya sama ibu...."

��

Amal Rahasia Penghantar Husnul Khatimah

Amal Rahasia Penghantar Husnul Khatimah

Seorang lelaki di Saudi memiliki tetangga yang tak pernah sholat dan berpuasa. Suatu hari, dia bermimpi kedatangan lelaki. Dalam mimpinya itu, lelaki tadi memintanya agar mengajak tetangganya yang tak pernah shalat untuk umrah.

Ia dikejutkan oleh mimpinya namun ia tak hiraukan. Anehnya mimpi yang sama terulang. Akhirnya ia mendatangi seorang syaikh untuk bertanya tentang mimpi tsb. Syaikh berujar bhw jika mimpi terulang lagi, ia mesti merealisasikan mimpinya itu.

Dan benar saja, ia bermimpi lagi. Lantas ia mengunjungi tetangganya untuk menawarkannya umrah bersama.

"Ayo umrah bersama kami."

"Bagaimana aku akan umrah sementara aku tak pernah sholat."

"Tenang saja. Aku akan mengajarkanmu sholat."

Ia pun mengajarkannya kemudian lelaki itu mengerjakan sholat.

"Baik, aku sudah siap. Mari berangkat. Tapi, bagaimana aku umrah sementara aku tak tahu caranya."

"Nanti di mobil kuajari."

Keduanya dgn senang hati berangkat untuk umrah dengan menggunakan mobil. Setelah tiba, mereka melakukan tuntunan yang disyariatkan.

Selesailah prosesi. Keduanya akan kembali pulang.

"Sebelum balik, adakah engkau ingin melakukan sebuah amal yang engkau anggap penting?" Tanyanya kepada tetangganya.

"Iya. Aku ingin shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim."

Sang tetangga pun sholat dan terjadilah hal yang menakjubkan. Ia meninggal dalam keadaan bersujud.

Lelaki yang membawanya kaget dan tersentak. Bagaimana mungkin lelaki yang hadir dalam mimpinya dan diajak umrah meninggal seolah-olah dia adalah wasilah kematiannya.

Akhirnya, jenazah dibawa pulang ke rumah istrinya. Ia bertanya dalam hati, bagaimana mungkin lelaki yang tak pernah shalat dan puasa meninggal saat umrah dalam keadaan sujud husnul khatimah? Ia berpikir pastilah ada amal spesial dan rahasia yang dilakukannya.

Kepada istri lelaki tadi, ia bertanya ttg ini.

"Kami memiliki tetangga seorang wanita tua renta. Suamiku begitu menyayanginya. Suamiku selalu membuat sendiri sarapan, makan siang dan makan malam lalu mengantarkannya kpd wanita tua itu. Wanita itu kerapkali mendoakan husnul khatimah untuk suamiku." Ujar sang istri

--------
Kisah di atas kami terjemahkan dari akun seorang ikhwah (Mesir).

Kami teringat nasehat syaikh Rajihi di kelas:

"Usahakan ya ikhwan," kata syaikh, "kalian mesti memiliki amal rahasia yang hanya Alloh dan engkau saja yang tahu. Ini akan membantu kalian mengarungi dunia dan negeri akherat."

Pemuda dalam kisah di atas memiliki amal rahasia yaitu memberi makan wanita tua yang merupakan tetangganya. Ia pun berteman dgn orang shalih yang merupakan wasilah menuju husnul khatimahnya.

"Sungguh," tutur syaikh Sami di hadapan kami, "banyaklah berteman dengan orang-orang sholeh, penghafal alquran, dan lainnya." (012)

Penerjemah: Fachriy Aboe Syazwiena
***

7 Keajaiban dunia

7 KEAJAIBAN DUNIA

Seorang guru memberikan tugas kepada siswa-siswanya untuk menuliskan Tujuh Keajaiban Dunia.

Tepat sebelum kelas usai pd siang itu, semua siswa diminta untuk mengumpulkan tugas mereka masing-masing. Seorang gadis kecil yang paling pendiam di kelas itu, mengumpulkan tugasnya paling akhir dengan ragu-ragu. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan hal itu…

Malamnya sang guru memeriksa tugas siswa-siswanya itu. Sebagian besar siswa menulis demikian:

Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Piramida
2. Taj Mahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama. Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut. Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir…

Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam. Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam…
Isinya seperti ini:

Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Bisa melihat
2. Bisa mendengar
3. Bisa menyentuh
4. Bisa disayangi
5. Bisa merasakan
6. Bisa tertawa, dan
7. Bisa mencintai…

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswa-siswanya. Kemudian menundukkan kepalanya & berdoa sambil mengucap syukur alhamdulillah untuk seorang gadis kecil pendiam di kelasnya, yg telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat..

Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban. Keajaiban itu ada di sekeliling kita yg kita miliki..

Bersyukurlah atas semua yg kita miliki....:)
Have a nice weekend with your beloved one

Manfaat kentut

:: Manfaat Mencium Bau Kentut ::

Kebanyakan orang pasti akan marah saat temannya buang gas alias kentut sembarangan dan menyebar bau yang tidak sedap. Namun, setelah mengetahui studi dari University of Exeter di Inggris ini, pandangan itu mungkin akan berubah. Para peneliti menemukan bahwa aroma menyengat dari kentut ternyata bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti kanker, jantung, atritis, dan dimensia. Gas hidrogen sulfida dari kentut dihasilkan makanan yang dipecahkan oleh bakteri. "Gas hidrogen sulfida dalam dosis tinggi sebenarnya sangat mematikan. Namun, dalam kentut, dosisnya sangat rendah dan malah bisa menyehatkan," kata dr Mark Wood selaku kepala penelitian, seperti dilaporkan dariTIMES.

Untuk percobaan, Wood dan timnya membuat gas kentut buatan dengan nama AP39. Dosis kecil gas ini kemudian ditiupkan ke mitokondria, organ sel yang mampu menyerap nutrisi dan diubah jadi energi dengan cara menghancurkan bagiannya sendiri. Namun, saat mitokondria hancur, tubuh akan jadi lemah dan mudah terserang penyakit. "Gas kentut buatan kami ternyata bisa menjaga mitokondria yang hancur dalam proses penciptaan energi. Kami percaya, mengembalikan mitokondria adalah kunci mengobati berbagai penyakit," kata Wood. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal MedChemComm. Penelitian Wood ini juga ditampilkan dalam acara "June International Conference on Hydrogen Sulfide in Biology and Medicine" di Kyoto, Jepang.

Ayo kentut..

Keberkahan hidup

Banyak kita lihat orang yang mengeluh dalam kehidupan, sekalipun secara zahir kita saksikan mereka semakin membaik dalam taraf kehidupan dan perekonomian.

Punya kekayaan tapi tidak merasa cukup, jauh dari kebahagiaan.

Punya istri, tapi tidak rukun.

Punya anak, tapi selalu mendatangkan masalah.

Perasaan sibuk sekali bekerja, tapi tidak kelihatan hasil atau minim pendapatan.

Punya ilmu, tapi tidak kelihatan amal atau bingung harus berbuat apa.

Luas pergaulan, tapi sering cek-cok dengan orang lain.

Badan sehat, tapi selalu gelisah tidak menentu.

Ada pekerjaan, tapi tidak menjadikan perasaan tenang menghadapinya.

Itu semua menunjukkan tidak adanya keberkahan dalam hidup.

Padahal keberkahan itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Dia bisa merubah yang sedikit jadi banyak, yang sempit menjadi luas, yang kurang menjadi cukup, yang susah menjadi mudah, yang pahit menjadi lezat.

Untuk mendapatkan keberkahan itu bisa dengan enam hal berikut:

1. Redha terhadap apa yang dikaruniakan Allah.

2. Shalat subuh berjama'ah

3. Hidupkan sunnah Rasulullah dalam rumah tangga, terutama dalam tiga hal: makan bersama, ucapkan salam sebelum masuk rumah dan perbanyak tilawah al Qur'an.

4. Sederhana dalam belanja rumah tangga, jauhi berlebih-lebihan dan mubazir.

5. Hubungkan silaturrahim dan berbuat baik kepada kedua orang tua.

6. Sedekahkan sebagian rezki yang diberikan Allah.

(Ringkasan khutbah Jum'at di mesjid As Salam Hay 'Asyir Nasr City Cairo, oleh Syekh Muhammad Makky, 10 Oktober 2014)

-Zulfi Akmal-

TIGA PERKARA YANG DZOHIRNYA BERTENTANGAN DENGAN HAKEKATNYA

TIGA PERKARA YANG DZOHIRNYA
BERTENTANGAN DENGAN HAKEKATNYA
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
ﻣَﺎ ﻧَﻘَﺼَﺖْ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻝٍ ﻭَﻣَﺎ ﺯَﺍﺩَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺑِﻌَﻔْﻮٍ ﺇِﻻَّ ﻋِﺰًّﺍ
ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻮَﺍﺿَﻊَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻟﻠﻪِ ﺇِﻻَّ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ
((Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan
tidaklah Allah menambahkan kepada seorang
hamba yang memaafkan kecuali keperkasaan, dan
tidaklah seseorang merendah karena Allah kecuali
Allah akan mengangkatnya)) (HR Muslim no 2588)
Dzohirnya sedekah itu mengurangi harta,
memaafkan itu menunjukan kalah atau lemahnya
seseorang, dan merendahkan diri itu menunjukan
rendahnya seseorang…, akan tetapi jika dikerjakan
karena Allah dan penuh keimanan maka akan
mendatangkan sebaliknya. Justru sedekah
menambah harta seseorang, memaafkan
menambah harga dirinya, dan tawadhu' akan
menambah derajatnya…
Syaitan selalu memnggoda seraya berkata,
"Janganlah kau bersedekah…akan habis
hartamu…!!!, janganlah kau memaafkan saudaramu
karena orang-orang akan menyangka engkau
lemah dan kalah…!!!, janganlah engkau tawadhu'
dihadapan manusia, karena manusia akan
menyangka bahwa derajatmu rendah…"

Di ciptakan manusia berbeda. " Mindset "

"MINDSET"
Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia
memberi pesan kepada kedua anaknya :
“Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan
kepadamu untuk keberhasilan hidupmu”
“Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada
siapapun”
“Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik
matahari secara langsung”
…..5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya
dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan,
ibu pun bertanya “Wahai anak sulungku kenapa kondisi
bisnismu demikian?”.
Si sulung menjawab : “Saya mengikuti pesan ayah bu…
Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun
sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama²
habislah modal saya..
Pesan yang kedua ayah melarang saya terkena sinar
matahari secara langsung dan saya hanya punya
sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang
kantor saya selalu naik taxi”.
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang
keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses
menjalankan bisnisnya.
Sang ibu pun bertanya “Wahai anak bungsuku, hidupmu
sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”
Si bungsu menjawab : “Ini karena saya mengikuti
pesan ayah bu.. Pesan yang pertama saya dilarang
menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu
saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun
sehingga modal saya tetap utuh”.
“Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari
secara langsung, maka dengan motor yang saya punya
saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan
pulang setelah matahari terbenam, sehingga para
pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup
lebih sore”.
Perhatikan..
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA,
namun masing² memiliki penafsiran dan sudut pandang
atau MINDSET berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yang
berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda
pula.
Hati² lah dengan Mindset kita..
Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya
mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
The choice is yours..!
Share dgn ikhlas.. Indahnya saling membahagiakan..

Tazkiyatun nafs 3 ( Hubungan tazkiyatun nafs dengan akhlaq)

Segala gerakan lahiriyah yang baik datang dari hati yang baik. Niat yang baik akan di implementasikan dgn perbuatan baik, niat yang buruk akan di buktikan dg dhohir yang buruk. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.
" Ketahuilah bahwa di dlm tbuh manusia ada segumpal daging......baik, baik pla slruh tubuh......jk bruk, bruk pla slruh tubuhnya. Dia adalah hati." Mutafaqun Alaih.
Iman ibnu qoyyim (IGOTSATUL LAHFAN) " Hati adalah raja bagi semua anggota badan. "
Meski akhlaqul karimah itu biasanya watak asli seseorang, namun untuk memperoleh hal tersebut bisa di lakukan dengan latihan dan bergaul dengan orang sholeh. Dan membersihkan diri dr akhlaq yang buruk dan menghiasi diri dg akhlaq yang baik.
Nas'alullah bithoriq.

Tazkiyatun Nafs part 2

أنواع النفس
1. مطمئنة
2. أمر بالسوء
3. لوامة

Tazkiyatun nafs part 1

Tazkiyatun Nafs.
Imam hasan al basri : Mensucikan, memperbaiki, dan membawa jiwa diatas ketaatan kpd Allah
Urgensi :
1. Nabi dan rasul membimbing umatnya untk mensucikan jiwa. Qs. 2:129/2:151/ 3:164/ 62/2
2. Tazkiyatun nafs sbg kunci meraih kebahagiaan. Sedangkan mengotori jiwa kunci meraih          kesengsaraan. Qs. 91.7-10
3. Tazkiyatun nafs sebagai alat pembebas seseorang dari api neraka. Qs. Al lail 92
4. Balasan surga adn bagi orang yang bisa mensucikan jiwanya. Qs. Thaha 75-76
5. Keselamatan bagi orang yang bisa mensucikan dirinya di hari kiamat yaitu hari ketika tdk bemanfaat lagi harta dan anak. Qs. As Syuara 88-89
# mizanul muslim part 2-1

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template