Rabu, 14 Oktober 2015

Puasa Assyuro

Puasa Tanggal 9 (Tasu’ah) dan 10 Muharram (Asyura)

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam punya keinginan berpuasa pada hari kesembilan (tasu’ah) sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut.

Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

“Belum sampai tahun depan, Nabishallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).

Hukum Puasa Tanggal 10 (Asyura) Sehari Saja

Ulama Hanafiyah menegaskan bahwa makruh hukumnya jika berpuasa pada tanggal 10 saja dan tidak diikutsertakan dengan tanggal 9 Muharram atau tidak diikutkan dengan puasa tanggal 11-nya. Sedangakan ulama Hambali tidak menganggap makruh jika berpuasa tanggal 10 saja. Sebagaimana pendapat ini menjadi pendapat dalam madzhab Imam Malik. Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 28: 90.

Disebutkan oleh Imam Nawawirahimahullah bahwa Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah, Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallamberpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan.

Apa hikmah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menambah puasa pada hari kesembilan? An Nawawi rahimahullah melanjutkan penjelasannya.

Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab Nabi shallallahu ’alaihi wa sallambepuasa pada hari kesepuluh sekaligus kesembilan agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja. Dalam hadits Ibnu Abbas juga terdapat isyarat mengenai hal ini. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini untuk kehati-hatian, siapa tahu salah dalam penentuan hari ’Asyura’ (tanggal 10 Muharram). Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi menambah hari kesembilan agar tidak menyerupai puasa Yahudi adalah pendapat yang lebih kuat. Wallahu a’lam. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 15.

Ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah berpendapat sunnahnya berpuasa pada tanggal 11 bagi yang tidak sempat berpuasa tanggal sembilannya. Bahkan disebutkan oleh Asy Syarbini Al Khotib, Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Imla’ mengatakan bahwa disunnahkan berpuasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram.

Kesimpulannya, tidaklah makruh melaksanakan puasa Asyura saja yaitu tanggal 10 tanpa diiringi tanggal 9. Namun lebih baiknya dua hari tersebut digabungkan untuk menyelisihi orang Yahudi. Jika tidak sempat tanggal 9 dan 10, maka bisa memilih tanggal 10 dan 11 untuk berpuasa. Karena tujuannya sama, agar puasa Asyura tersebut tidak menyerupai puasa orang Yahudi. Wallahu a’lam.

Ya Allah, mudahkanlah kami dalam beramal shalih. Wallahu waliyyut taufiq.

Referensi:

Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, terbitan Kementrian Agama Kuwait.

Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.

Akhukum fillah,

Muhammad Abduh Tuasikal(Rumaysho.Com)

Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, hari Tasu’ah, 9 Muharram 1435 H menjelang Zhuhur.

Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom

Sabtu, 03 Oktober 2015

Lirik dan terjemahan lagu kun anta

Kun Anta - Humood AlKhudher

لأجاريهم، قلدت ظاهر ما فيهم
Liujarihim, qoldat tu zohiru ma fihim
Ketika ingin bersaing dengan yang lain, aku ingin meniru perwatakan luar dan dalamnya.
فبدوتُ شخصاً آخر، كي أتفاخر
Pabadautu shakhson a-khar, kai atafa-khar,
Jadi aku boleh jadi seorang yang lain hanya untuk berbangga
و ظننتُ أنا، أنّي بذلك حُزْت غنى
Wa zonan tu ana, anni bizalika huztu ghina,
dan aku sangka jika aku lakukan seperti itu aku akan dapat kelebihan
فوجدتُ أنّي خاسر، فتلك مظاهر
Fawajad tu anni kha-sir, fatilka mazohir,
Tetapi yang kuperolehi hanyalah kerugian di atas perwatakanku ini.

لا لا لا نحتاج المال
La la, La nahtajul ma-la,
Kita tidak memerlukan harta
كي نزداد جمالا
Kai nazdada jama-la,
untuk menambahkan kecantikan,
جوهرنا هنا
Jauharna huna,
kecantikan dalaman (jauhari) ada di sini
في القلب تلالا
Fi qalbi talala,
di dalam hati ia bersinar.

,لا لا نرضي الناس بما لا
La la, Nurdhin nasi bima-la,
kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada,
,نرضاه لنا حالا
Nardhohu la na ha-la,
yang tidak sesuai dengan kita,
,ذاك جمالنا
Za-ka jamaluna,
itulah kecantikan kita,
يسمو يتعالى
Yasmu yataa’la
semakin bertambah hingga ke atas.
كن أنت تزدد جمالاً
Kun anta tazdada jamala
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang sedia ada

أتقبّلهم، الناس لست أقلّدهم
Attaqabbalhum, anna-su lastu qalliduhum,
Sungguh aku menerima mereka tetapi tidak pula aku meniru perwatakan mereka
إلا بما يرضيني، كي أرضيني
Illa bima yurdhi-ni, kai urdhi-ni,
melainkan apa yang aku terima itu aku telah ridha.
سأكون أنا، مثلي تماما هذا أنا
Sa akunu ana, mithli tamaman hazana,
aku ingin menjadi seperti diri aku sendiri inilah aku
فقناعتي تكفيني، ذاك يقيني
Fakona a’ti takfini, za-ka yaqi-ni,
hal ini kurasakan sudah cukup dan aku sangat pasti

لا لا لا نحتاج المال
La la, La nahtajul ma-la,
Kita tidak memerlukan harta
كي نزداد جمالا
Kai nazdada jama-la,
untuk menambahkan kecantikan,
جوهرنا هنا
Jauharna huna,
kecantikan dalaman (jauhari) ada di sini
في القلب تلالا
Fi qalbi talala,
di dalam hati ia bersinar.

,لا لا نرضي الناس بما لا
La la, Nurdhin nasi bima-la,
kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada,
,نرضاه لنا حالا
Nardhohu la na ha-la,
yang tidak sesuai dengan kita,
,ذاك جمالنا
Za-ka jamaluna,
itulah kecantikan kita,
يسمو يتعالى
Yasmu yataa’la
semakin bertambah hingga ke atas.
كن أنت تزدد جمالاً
Kun anta tazdada jamala
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang sedia ada

سأكون أنا، من أرضى أنا، لن أسعى لا لرضاهم
Saakunu ana, man ardho ana, lan asa’ la liri dhohum,
Aku akan jadi mengikut kemampuan diriku aku tidak perlukan orang lain menerimaku
وأكون أنا، ما أهوى أنا، مالي وما لرضاهم
Waakunu ana, ma ahwa ana, ma-li wama liridhohum,
aku akan jadi apa yang aku suka kenapa aku perlu peduli tentang penerimaan mereka terhadapku
سأكون أنا، من أرضى أنا، لن أسعى لا لرضاهم
Saakunu ana, man ardho ana, lan asa’ la liri dhohum,
Aku akan jadi mengikut kemampuan diriku aku tidak perlukan orang lain menerimaku
وأكون أنا، ما أهوى أنا، مالي وما لرضاهم
Waakunu ana, ma ahwa ana, ma-li wama liridhohum,
aku akan jadi apa yang aku suka kenapa aku perlu peduli tentang penerimaan mereka terhadapku

لا لا لا نحتاج المال
La la, La nahtajul ma-la,
Kita tidak memerlukan harta
كي نزداد جمالا
Kai nazdada jama-la,
untuk menambahkan kecantikan,
جوهرنا هنا
Jauharna huna,
kecantikan dalaman (jauhari) ada di sini
في القلب تلالا
Fi qalbi talala,
di dalam hati ia bersinar.

,لا لا نرضي الناس بما لا
La la, Nurdhin nasi bima-la,
kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada,
,نرضاه لنا حالا
Nardhohu la na ha-la,
yang tidak sesuai dengan kita,
,ذاك جمالنا
Za-ka jamaluna,
itulah kecantikan kita,
يسمو يتعالى
Yasmu yataa’la
semakin bertambah hingga ke atas.
كن أنت تزدد جمالاً
Kun anta tazdada jamala
Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang sedia ada

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template